If you fill your heart with regrets of yesterday and the worries of tomorrow, you have no today to be thankful for - you may be just one person to the world but you may be the world to one person

Sunday, September 13, 2015

Zhen Qi Yun Xing –
Menghembus Nafas, Meraih Kesehatan

 diCopy dari: http://gunturgozali.com/2015/07/14/zhen-qi-yun-xing-menghembus-nafas-meraih-kesehatan/

Tulisan ini sangat saya rekomendasikan bagi semua pembaca, terutama yang mengalami banyak gangguan kesehatan, baik ringan hingga berat sekalipun.
Saya sudah lama sekali ingin menuliskan topic ini, namun selalu saya tunda2. Entah kenapa saya tidak begitu percaya diri untuk menceritakan sesuatu yang saya sendiri merasa yakin-yakin tidak. Serasa yakin, serasa tidak…:)

Bahkan ketika pada saat ini, dimana saya sudah merasa sangat yakinpun, masih juga ada keraguan untuk menuliskannya, saya masih berpikir untuk menundanya hingga 6 – 12 bulan kemudian, setelah saya benar2 yakin… bahwa apa yang akan saya share ini benar adanya. Intinya, biarlah saya buktikan dulu, baru membagikannya ke pembaca tercinta.
Namun setelah saya pikir2 lagi, semakin saya tunda membagikannya, semakin banyak orang yang seharusnya bisa disembuhkan oleh latihan pernafasan yang sangat sederhana ini, menjadi semakin sakit. Menundanya bukan hal yg bijaksana. Oleh karena itu saya memberanikan diri untuk membagikan apa yang sudah saya alami selama mempelajari Zhen Qi Yun Xing (ZQYX) ini.
Perkenalan pertama dengan ZQYX
Saya mengenal ZQYX ini kurang lebih tujuh tahun yang lalu. Saya lupa siapa yang dulu memperkenalkan ke saya, namun awal perkenalan saya dengan ZQYX hanya karena ingin melawan umur yang semakin bertambah dimana kesehatan semakin tidak prima. Intinya ingin sehat walafiat lah. Itu saja… :)
Setelah mencari-cari info, menanyakan kesana kemari mengenai pelatihan ini, dan… ini yang paling penting… memastikan ZQYX ini tidak berafiliasi ke agama/aliran/kepercayaan tertentu (saya paling takut kalau pakai ilmu2an begitu :)), maka akhirnya tepat 6 tahun lalu, bulan Juli 2009, saya bersama dengan kurang lebih 10 orang teman, kami mengundang instruktur ZQYX ke kantor.
Pelatihan ZQYX dilaksanakan selama 13 malam berturut-turut dari pukul 18 – 22, dibimbing oleh sepasang bapak ibu yang sudah cukup sepuh namun masih tampak segar bugar. Mereka berdua dulu juga pernah mengalami gangguan kesehatan yang pada umumnya di derita para senior seusia mereka, bahkan si Bapak seingat saya pernah kena stroke. Namun kemudian menjadi jauh lebih segar setelah berlatih ZQYX secara teratur. Kemudian mereka memutuskan untuk menjadi instruktur.
Saya yakin ada dari antara pembaca yang kaget dengan jadwal yang tidak manusiawi itu, ya kan? :). Jangan khawatir, Anda tidak sendirian :). Karena hampir semua peserta yang mendengar jadwal itu selalu menjerit:”Hahhh… lamaaa amatt??”.
Lha coba, siapa yang kira2 bersedia meluangkan waktu tiap malam selama 13 (baca: TIGA BELAS) hari berturut-turut? Kecuali memang sudah pensiun atau memilliki jadwal yang bebas. Kalau masih bekerja sebagai professional rasanya sulit sekali memenuhi jadwal itu.
Sebenarnya bukan masalah 13 harinya sih, tetapi berturut-turutnya itu yang hampir tidak masuk akal untuk ukuran kota besar seperti Jakarta, terutama bagi para professional yang masih sangat tergantung dengan kegiatan rutin di kantor.
Namun rasa ingin tahu dan bayangan bakal sehat mengalahkan keraguan melihat jadwal tidak manusiawi itu tadi. Saya, istri saya dan teman2 pun akhirnya mencobanya juga.
Ajaib… jadwal yang sangat tidak masuk akal itu, akhirnya bisa juga kami lalui, meskipun hampir seluruh peserta adalah professional dan bahkan beberapa dari antaranya adalah Board Of Director dari perusahaan2 besar. Tidak ada satupun dari 2 group yang ikut pelatihan ini yang Drop Out (berarti sekitar 25 orang). Semuanya menjalaninya dengan disiplin, tidak telat, dan mengikuti hingga selesai.
Jika saya pikir2 lagi, rasanya dua hingga empat hari pertama adalah perekat dari keseluruhan jadwal ini. Kami yang tadinya ragu2, setelah mengikuti pelatihan dan mendengar penjelasan hari pertama, dan kemudian merasakan perubahannya, semakin hari semakin yakin hingga memutuskan untuk mengikuti terus hingga lulus. Jadi nanti jika pembaca memutuskan ikut, anggap saja ikut untuk 2 – 4 hari, selebihnya motivasi pembaca sendiri yang akan meneruskannya.
Hampir seluruh peserta lulus dan memperoleh sertifikat. Dan… seingat saya hampir semua juga mengalami apa yang disebut dengan Tung Kuan / Thong Kwan (TK). Apaan itu? Nanti saya coba bahas sedikit di belakang.
Itu semua terjadi 6 tahun yang lalu.
Namun apa yang terjadi setelah kami menyelesaikan pelatihan ZQYX itu???
Bubar… berhenti…
Sama seperti olahraga, kita perlu melatihnya. Kita semua tentu tahu bahwa berenang itu sehat. Banyak diantara kita kemudian belajar dan memutuskan untuk berenang secara teratur. Namun berapa dari antara kita yang tiap hari melakukannya? Tidak banyak… lebih enak santai2, nonton atau… tidur, betul kan?
Nah ini juga sama, ketika Thung Kwan (TK) dimana katanya meridian Ren dan Du tersambung, itu hanya merupakan awal bahwa aliran Qi (energy murni) di tubuh kita sudah mengalir ke seluruh tubuh. Selebihnya, tergantung masing2 orang hendak sesehat apa?
Saya rasa Tuhan maha adil, seperti juga olahraga, semakin kita rajin berolahraga, semakin sehat, kecuali ada kelainan. Ini juga sama. Semakin kita berlatih, semakin banyak Qi terkumpul di Dan Tian yang terletak sekitar empat jari di bawah pusar kita. Semakin banyak Qi terkumpul, maka dayanya akan semakin kuat menembus seluruh jaringan meridian di dalam tubuh kita, sehingga daya perbaikannya semakin luar biasa juga. Kira2 begitu…
Tidak berapa lama setelah saya menyelesaikan pelatihan ZQYX saya, saya mulai malas latihan. Mulai sering bolong2. Dan akhirnya… bablasss… mulai dari tinggal sekali seminggu… sekali sebulan… sekali dalam beberapa bulan kemudian buzzzz… hanya kalau saya lagi take off di pesawat, yang entah kenapa selalu paling pas untuk saya latihan.
Sebenarnya setiap kali saya memejamkan mata dan memusatkan pikiran untuk mengalirkan Qi, saya bisa merasakan ada sesuatu yang terjadi. Salah satu hal yang tidak bisa saya jelaskan adalah ketika tiba2 saya merasakan terpisah dari alam sekitar saya, saya seperti merasa tangan, kaki dan tubuh saya tiba2 menghilang dengan perasaan yang sangat nyaman, namun 100% sadar. Itu yang kadang membuat saya masih ingin melakukannya.
Tetapi karena dasar pengertian saya kurang, saya sering tidak percaya bahwa itu beneran aliran Qi. Seringkali logika saya mengatakan bahwa itu hanya sensasi, bukan sesuatu yang nyata. Dan saya tidak tahu bagaimana impact dan kelanjutan dari kejadian itu. Karena saya tidak bisa melogikanya, maka saya tidak rajin melakukannya, sehingga apa yang saya rasakan sebagai ‘sensasi’ itu timbul tenggelam. Lebih seringnya tenggelam sih…wkwkwk…
Pengalaman kedua berkenalan dengan ZQYX
Nah beberapa waktu lalu, tiba2 salah seorang rekan kerja di kantor mengusulkan untuk memanggil instruktur ZQYX kembali. Tujuannya untuk refreshing setelah 6 tahun berlatih ZQ seenak udelnya…hehehe… Latar belakangnya, tentu sudah bisa diduga, lha kok tambah tua tambah gampang capek…
Setelah dicari-cari lagi kontaknya, akhirnya ditetapkan latihan ZQYX akan diadakan mulai dari tanggal 4 – 13 Juli 2015, hanya 10 hari dari seharusnya 13 hari, karena ini hanya refreshing atau pengulangan.
Berikutnya rekan saya mulai woro2 alias pengumuman melalui email, group chat ke siapa saja yang tertarik untuk ikut, termasuk ke saya.
Akan tetapi dari antara ex-peserta lama, saya salah satu dari sekian yang tidak bereaksi. Saya pikir… halllaahhhh… mbochai… percum tak bergun… paling juga sama seperti 6 tahun lalu… mak mblebesss… ilang ditiup angin.
Wis lahhh… buang2 waktu aja… mending saya jjp (jalan-jalan pagi) yang akhir2 ini lagi menjadi hobby baru saya, apalagi tiap sabtu ditingkahi dengan mmp (makan-makan pagi, ini acara jjp dilanjutkan dengan makan2 bersama-sama teman seperjuangan jjp :)).
Ya sudah, beberapa orang teman tetap bertekad untuk ikutan, termasuk istri saya. Setiap kali saya diajak, saya hanya mengatakan: “Ya gampanglah, nanti saya ikutan bayar, tapi gak janji rutin latihan ya..”. Begitu deh niatan saya ikut, hanya sekedar berpartisipasi saja, jadi penggembira.
So, ketika hari H nya tiba, saya baru sadar jatuh di hari Sabtu malam. Welleh kok Sabtu malam, sejak hari Jumat saya sudah menetapkan gak bakalan ikut, ngapain lah… mending nonton film atau ngeblog (tuhh… saya lebih milih ngeblog dp kesehatan lho… hebat ya… hehehe). Tetapi saya juga gak tega melihat istri saya nyetir sendiri ke kantor, tempat kami akan berlatih. Jadi ya terpaksalah saya antar, sambil nanti ikutan sebentar lah…. pikir saya.
Kurang lebih 15 menit sebelum pk 18:00, instruktur ZQYX sudah datang dan mempersiapkan bahan presentasi. Beliau adalah seorang bapak seumuran saya, lima puluh tahunan, bukan pasangan bapak ibu senior yang dulu melatih saya.
Tepat pukul 18:00 beliau memperkenalkan diri sebagai Bpk. Nico Martin, yang pernah menjadi atlit volley nasional, mengalami cedera di tulang belakang, dioperasi, lumpuh hingga 6 bulan, kemudian berkenalan dengan ZQYX dan akhirnya sembuh, berdiri di depan saya dengan sangat gagah dan sehat.
Hmmm…. boleh juga pikir saya. Ini orang yang mengalami sendiri secara langsung keajaiban ZQYX. Coba deh saya teruskan mendengarkan…
Apa itu Zhen Qi Yun Xing? Apa itu Qi?
Beliau menjelaskan bahwa ZQYX adalah pelatihan pernafasan yang ditemukan dan dikembangkan oleh Prof. Dr. Li Shao Bo dari Zhen Qi Yun Xing Research Institute Lanzhou – China, selama berpuluh tahun berdasarkan buku2 pengobatan traditional china (TCM – Traditional Chinese Medicine) digabung dengan teknik pengobatan modern dlsb dlsb.
Pelatihan meditasi pernafasan ZQ ini memfokuskan pada pengaturan nafas secara natural / alami. Jika Qi, yakni energy murni, yang dilatih sudah terakumulasi, maka dia akan menerobos semua Meridian dan bergerak bebas keseluruh tubuh untuk memperbaiki organ2 tubuh yang rusak dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai macam penyakit…
Hmmm… jualan… pikir saya…
Beliau kemudian melanjutkan: berbagai macam penyakit bisa disembuhkan oleh ZQYX ini, mulai dari kanker, stroke, tumor, jantung coroner, Parkinson, gagal ginjal, diabetes, hepatitis, hipertensi, hipertiroid, gangguan pencernaan, gangguan penglihatan, pikun, prostat, impotensi, syaraf kejepit dlsb… dlsb…
Fiuhhh… sakti bener ya … apa iya syaraf kejepit bisa disembuhkan? Setelah dijelaskan oleh pak Nico, yang mana dia sendiri mengalami hal ini, saya menjadi sedikit lebih percaya.
Sampai disini saya sudah pernah mendengar, dan terus terang tidak membuat saya impress. Namun saya masih bertahan hingga ada satu kalimat yang membuat saya bertahan hingga selesainya pelatihan ini.
Dia mengatakan begini: “Dunia kedokteran barat lebih banyak mempelajari ilmu kedokteran dari apa yang tampak secara fisik. Sedangkan ilmu kedokteran Tiongkok selain dari fisik juga mempercayai adanya aliran Qi di dalam tubuh kita”.
Sampai disini kita juga tahu kan ya, kalau teknik pengobatan Tiongkok mengenai tusuk jarum di titik2 meridian tubuh, ilmu totok jari, ilmu memeriksa aliran Qi di pergelangan tangan kita, dan berbagai macam ilmu pernafasan seperti Tai Chi, Waitankung, Qi Qong dll dll…
Beliau kemudian melanjutkan:”Contohnya ketika saya menggerakkan tangan saya seperti ini…”, kemudian beliau menaikkan tangan kanannya pelan2 dari sisi tubuh hingga atas kepala, “…coba apa yang kita lihat? Tangan. Jari. Kulit. Betul? Kalau kita bisa melihat didalamnya, ada daging, otot, tulang, urat syaraf, aliran darah dll dll. Betul kan?”.
Betullll… batin saya…pinter deh si pak Nico :)…
Lanjut beliau: “Nah, apakah bapak ibu, melihat energy yang menggerakkan tangan saya ini?”,…. hekksss… iya ya… “Padahal semua setuju bahwa tanpa energy, kita tidak bertenaga. Kita lemas kalau tidak ada energy. Energy itu kita dapatkan dari makanan, yang diolah dan diserap oleh usus. Nah energy ini yang dipelajari ribuan tahun oleh tabib/ahli2 kesehatan Tiongkok jaman dahulu. Energy ini jika terakumulasi bisa menerobos meridian tubuh kita dan mengalir ke seluruh organ2 tubuh untuk menyehatkannya”.
Hmmm… betul juga… energy… Qi… tidak tampak, tapi bukan berarti tidak ada.
Coba kalau pembaca ditanya, apakah pembaca melihat huruf, angka, gambar, suara, video berterbangan di sekeliling kita? Tentu tidak ada, karena kita tidak melihatnya. Tetapi tidak melihat tidak berarti tidak ada bukan?
Padahal semuanya memenuhi ruang sekitar kita. Nggak percaya? Coba aja tangkap pakai handphone… lha itu yang namanya text, sms, chat, music, video, voice lewat mana masuk ke HP kita? Lewat udara bukan?
Itu logika saya yang bodoh ini lho…
Tetapi dari pernyataan sepele itu tiba2 mencelikkan mata saya, yang selama ini antara percaya dan tidak dengan Qi. Energy murni yang dimiliki oleh tubuh kita. Energy yang selama ribuan tahun sudah dipelajari di negeri Tiongkok sana. Yang dulu sering saya baca dalam komik silat karangan Asmaraman S. Kho Ping Ho, Khu Lung, Chin Yung dll. Dalam cerita silat: To Liong To, Bu Kek Siansu, Pendekar Super Sakti, Sin Tiaw Hiap Lu dll dll…. Lha kok nyasar ke komik wkakakak….
Tapi pada intinya Qi ini menjadi masuk akal bagi saya, menjadi lebih bisa saya terima. Dan sayapun memutuskan untuk memberikan kesempatan kepada si ZQYX mengajar saya untuk lebih sehat.
Zhen Qi Yun Zing 5 Tahap
Pelatihan Zhen Qi Yun Zing dibagi dalam 5 tahapan. Ini adalah hasil research dari Prof. Dr. Li Shao Bo selama puluhan tahun berdasarkan dari berbagai sumber, buku, teknik pengobatan dan pengalaman beliau pribadi. 5 tahapan ini beliau rumuskan sendiri agar semua orang secara universal bisa menerimanya.
Konon katanya pada jaman dulu, kerajaan2 dan juga pemerintahan di Tiongkok sana sangat tidak senang ilmu2 traditional seperti ini diajarkan ke pihak luar. Namun Prof Li merancang ZQYX sehingga bersifat universal karena sifatnya yang menyembuhkan itu. Beliau katanya pernah mengatakan biarlah orang berjodoh yang menemukannya. Mirip cerita silat :).
Hal mengenai berjodoh ini memang betul. Karena setiap kali saya menceritakan hal ini ke orang lain, sebagian besar bersikap skeptic, kalau tidak mau dikatakan sarkastis. Rata2 berujar:”Ahhh… itu mah sama seperti ini… seperti itu…. Gak bedalah…. Percuma belajar begituan… Emang lu mau jadi pertapa? Emang lu mau jadi dukun?”. Jarang yang open minded, paling tidak mendengarkan dulu sebelum membuka mulut, kecuali yang sudah menderita sakit berat dan tidak ada jalan keluarnya, baru dengan terpaksa menerima apapun yang disorongkan kepadanya.
Saya awalnya juga begitu. Tetapi sejak saya mengalami banyak kejadian di dalam hidup saya, saya berusaha untuk tidak frontal didalam menolak sesuatu. Lebih tepatnya, mendengarkan, mencari tahu, baru cuap2 :).
Karena sudah berkali2 sok tahu, ternyata salah… kan mending sok tahunya saya simpan dulu sampai saya dapat data untuk menyerang. Beruntungnya dalam kasus ZQYX ini, saya tidak frontal menolak, namun ada satu hal yang saya sangat berhati2, saya tidak ingin terlibat dengan urusan agama/kepercayaan/tahayul dlsb. Nah sejauh yang saya ikuti, saya percaya ZQYX bersifat universal.
So, kembali ke laptop, 5 tahapan itu adalah
  1. Menghembus nafas memperhatikan uluhati
  2. Perhatian dan hembusan berdampingn diturunkan ke Dian Tian
  3. Mengatur pernafasan Menjaga Dan Tian
  4. Menembus meridian jangan lupa membantu
  5. Yanshen mengumpul tenaga untuk memelihara kehidupan
Kalau saya tidak salah catat seperti itu deh…wkwkwk… mohon jangan mencaci saya ya :)… saya bukan ahlinya dan saya tidak berminat menjadi ahlinya. Saya tuliskan tahapan di atas supaya nanti di bawah saya lebih mudah menjelaskannya.
Kalimat di kelima tahapan itu memang agak2 berbau syair atau gimana ya, mungkin karena diterjemahkan dari kitab2 kuno dari negeri Tiongkok sana. Saya suspect memang tidak dibuat jelas2 amat supaya ilmu itu tidak mudah dicuri orang. Jadi harus diterangkan oleh ahlinya baru mengerti. Oleh karena itu saya sangat tidak menyarankan untuk belajar sendiri.
Pelatihan
Seperti sudah saya singgung di atas, lama pelatihan adalah selama 13 hari berturut-turut, biasanya sekitar 4 jam, bisa pagi atau malam, tentu saja tergantung kesepakatan peserta dan pelatihnya.
Apa yang kita lakukan selama 13 hari berturut2 itu?
Kalau saya amati, mudah2an tidak salah. Ada 2 tujuan utama dari kelima langkah itu.
Pertama adalah untuk mencapai Thung Kwan (TK), dan kemudian adalah untuk mencapai tahap hening. Tapi paling tidak selama 13 hari itu, bisalah mencapai TK terlebih dahulu.
Jika sudah TK dan masih tersisa waktu, biasanya banyak yang sudah merasakan seperti apa hening itu… dan saya sudahhhh… hehehe… (nanti kita bahas di belakang)
Pelatihan biasanya dimulai dengan teori, bisa 30 menit, bisa sejam, kemudian langsung latihan mengatur nafas. Itu saja yang kita lakukan selama 13 hari. Jadi kombinasinya adalah teori – latihan. Atau bisa juga latihan – teori – latihan. Atau latihan – latihan – teori – latihan.
Pelatihan diadakan biasanya dilakukan bersama-sama, semakin banyak orang semakin baik, supaya kita bisa mendengar effect yang terjadi pada orang lain, sehingga kita semakin yakin bahwa Qi itu benar adanya.
Pelatihan sebaiknya dilakukan di ruang tertutup yang cukup lapang (jarak antar peserta tidak berdempetan), udara nyaman (sangat disarankan ber AC dengan kedinginan yang nyaman), duduk di kursi dengan badan tegak, dan pakaian yang nyaman (saya bahkan pakai pakain kerja biasa). Oya ada lagi, jangan terlalu kenyang atau lapar, saya sudah mengalami kedua hal ini.
Tahap pertama: Menghembus nafas memperhatikan uluhati.
Pelatihan ini tujuannya adalah mengumpulkan Qi di uluhati. Saya yakin pembaca sudah tahu dimana letak ulu hati. Kira2 kalau di dada, tepat di tengah yang ada jeglokannya itu, yang kalau ditekan gak enak rasanya. Kalau gak tahu, coba tanya teman kanan kiri :).
Nah caranya gampang banget: duduk tegak di kursi, lutut ditekuk 90 derajat, telapak kaki menempel lantai, dan tangan menempel di paha atas dengan posisi menghadap ke bawah (nanti kalau sudah TK, katanya boleh lebih bebas). Setelah itu lidah ditempelkan di langit2 rahang atas. Tutup mata. Dan… bernafaslah secara alami.
Pada saat kita menghembus nafas, bayangkanlah nafas kita terkumpul di uluhati.
Wis gitu aja… gampang kan???
Nggakkk!!!
Kenapa? Karena begitu kita menutup mata? Pikiran suka lari kemana2… apalagi ketika saya memutuskan untuk menuliskan blog ini. Jiaaahhh… setiap kali menutup mata, otak saya langsung mulai “mengetik”… bwkakakak… sampai keringetan juga gak bisa konsen… asem bener…
Tapi kalau pikiran dan hati tenang, mak mblubusss hanya dalam beberapa menit saya bisa hening… (lehhh… hening lagi… :))
Nah 2 atau tiga hari pertama itu, itu aja yang kita latih. Menghembuskan nafas ke uluhati. Katanya biar Qi mengumpul disana.
Effectnya apa?
Ada yang mengatakan panas di uluhati, sesak, krenyeng2, macam2 dahhh… Saya merasa apa? Gak krasa apa2… hihihi…
Dulu malah lebih parah, 4 hari pertama saya tidak bisa merasakan apapun, sampai hampir frustasi. Padahal yang lain bahkan sudah ada yang TK segala. Kenapa?
Pertama, meskipun saya sudah mencari info bahwa ZQYX ini tidak berafiliasi ke agama/aliran/kepercayaan apapun, saya tetap belum percaya (maklum kepalanya dari batu wkwkwk…). Jadi setiap kali disuruh mulai memejamkan mata, saya mencuri2 membuka mata dan mengawasi apa yang dilakukan instrukturnya, ngintip hihihi… :). Saya takut instrukturnya meletakkan tangan di kepala saya atau melakukan hal2 yang ajaib2 begitu hehehe…
Saya baru mulai merasa nyaman menutupkan mata setelah saya lihat instrukturnya hanya berjalan menjaga kalau ada yang TK duluan, atau lebih seringnya, begitu kami menutup mata, mereka juga ikutan ZQ untuk mengumpulan Qi di tubuh mereka.
Hal kedua adalah pengertian yang salah. Saya pikir meditasi itu harus mengosongkan pikiran. Kan sering tuh katanya kalau meditasi harus mengosongkan pikiran. Nah ternyata mengosongkan pikiran itu sussaaaahnya minta ampun. Dan tidak diperbolehkan di ZQ ini. Takut dimasuki demit kali ya… hohoho…
Setelah saya mulai nyaman untuk menutup mata dan berkonsentrasi tanpa mengosongkan pikiran, baru saya mulai bisa merasakan effectnya.
Apa effectnya?
Pertama, indera kita menjadi sangat peka, terutama telinga. Suara kletek sedikit saja, membuat kepala seakan disiram air es, atau di-strum di kepala… brrttt… gak enak bener. Saya baru tahu kenapa dulu pas baca komik silat, pendekar2 itu kalau bertapa biasanya naik ke gunung dan masuk ke goa2. Mereka mencari tempat yang sunyi dan sepi.
Kedua, ada bermacam hal terjadi. Air liur keluar, mungkin karena lidah diangkat ke atas. Untuk itu telan saja air liurnya. Gatal seperti digigit nyamuk di berbagai lokasi di tubuh kita, di belakang leher, di muka, di tangan (ini katanya karena Qi mengeluarkan racun dari tubuh). Cedutan, bisa di dada, di paha, di punggung. Kemeng (apa ya bahasa Indonya, kaku kali ya) di dada dan punggung. Panas di tumit saya. Rata2 yang lain juga mengalami hal yang sama hanya lokasi berbeda.
Selama kita memusatkan pikiran ke hembusan nafas (bukan tarikan nafas) dan memusatkannya di uluhati, kita membiarkan pendengaran kita seperti biasa, tidak usah berusaha menutup suara2 yang masuk. Biarkan suara orang bicara, suara tv, radio, atau kucing berantem, tapi jangan diolah, jangan berusaha mengikuti pembicaraan orang, pasti bubar konsentrasinya.
Kemudian, ya itu tadi, bagi yang sensitive, mereka merasakan berbagai hal di uluhati mereka, kecuali saya. Memang sayanya sudah beda kelasnya… kelas beballl…wkwkwk…
Tahap kedua: Perhatian dan hembusan berdampingn diturunkan ke Dian Tian
Kalau tidak salah mulai hari ketiga, setelah dirasa Qi terkumpul di uluhati, maka latihan dilanjutkan lagi. Saya sendiri masih tetap tidak merasa panas, atau hal yang lain di ulu hati saya… Tetapi saya sudah bisa hening… ceileee… hening lagi :).
Pada tahapan ini, Qi yang katanya sudah terkumpul di ulu hati diturunkan ke Dan Tian.
Apa itu Dan Tian? Dan Tian itu katanya berada sekitar 4 jari, jika ditempelkan horizontal, di bawah pusar / udel. Antara perut dengan alat reproduksi. Disitu titik Dan Tian.
Tugas kita kembali memusatkan perhatian, menempelkan lidah ke langit2, dan secara virtual membayangkan aliran Qi dari ulu hati ke Dan Tian.
Effectnya?
Kali ini saya dan hampir seluruh peserta merasakannya. Perut bergolak, berbunyi grak grukk… grakk… grukkk… Namun dasar bebal, ketika itu saya juga tidak percaya, saya anggap itu karena sambel yang saya makan di mie abang2 pagi harinya… xixixi…
Pak Niko mengatakan, bagi sebagian orang, nanti bakal bisa merasakan seperti diare tapi bukan diare. Yang sama adalah bolak balik ke WC. Yang beda adalah kalau diare badan jadi lemes. Sedangkan ini, setiap kali ke WC, badan tambah segar. Dannn… sorry… gas, kencing maupun kotorannya jadi berbau… Itu artinya Qi sedang membersihkan alat pencernaan kita, supaya makanan yang kita makan, energynya bisa lebih optimal diserap tubuh.
Kalau yang terakhir ini saya alami juga sih… Tapi ya saya pikir karena mie nya si abang2 itu tadi.
Selain itu krenyeng2, gatal2, kesemutan, panas di tumit dlsb tetap saya rasakan.
Tahap ketiga: Mengatur pernafasan Menjaga Dan Tian
Pada tahapan ketiga ini, saya lupa hari keberapa, latihan sama dengan sebelumnya. Hanya konsentrasi tidak lagi menurunkan Qi dari uluhati ke Dan Tian. Tapi konsentrasi hembusan nafas sudah langsung diarahkan ke Dan Tian.
Asumsinya pada tahap kedua semuanya sudah bisa mengalirkan Qi yang terkumpul di uluhati ke Dan Tian. Dan sekarang adalah saatnya untuk mengakumulasi Qi di Dan Tian.
Effectnya?
Ada yang perutnya bengah, panas, grak gruk grak gruk, dll… Saya? Gak krasa apa2? Hehehe… gemblung bener…
Pada saat ini juga sudah ada yang mengalami Thung Kwan.
Tahap ketiga: Menembus meridian jangan lupa membantu
 Pada tahap ketiga ini, latihan sama persis dengan tahap kedua. Kita diminta konsentrasi ke Dan Tian. Pada tahap ini diharapkan Qi kita mampu menembus meridian utama sehingga REN dan DU menyambung atau Thung Kwan. Nanti saya akan jelaskan secara semau gue… (maklum hanya berdasarkan apa yang saya denger :)).
Sampai di tahap ini tidak ada yang bisa dilakukan selain konsenstrasi. Ada yang tembus ada yang tidak. Ada yang sampai ikut 3 kali sesi pelatihan, artinya 3 x 13 hari, gak tembus2 juga. Ada juga katanya yang TK hanya 1 – 2 jam. Masing2 orang dikarunia tubuh berbeda.
Oleh karena itu bagi pembaca yang usianya seangkatan saya dan demen baca komit silat, rasa2nya kok mirip ya? Hanya saja dulu saya asal baca, tidak membayangkan atau memikirkan latar belakangnya. Sekarang setelah mengetahui teori dan melakukan latihannya, jadi inget2 semua pendekar2 itu :). Oya kalau ada yang inget dengan Thio Sam Hong… ada lho disebut2…
Nah bagi yang mengalami Thung Kwan, apa yang terjadi dengan mereka?
TCM (Traditional Chinese Medicine) mempercayai selain adanya aliran darah di tubuh kita, juga ada aliran Qi yang digambarkan dengan meridian. Kalau pembaca pernah pergi ke sinshe atau suhu, biasanya selalu terpampang gambar tubuh manusia dengan garis2 di sekujur tubuhnya. Itulah yang dimaksud dengan meridian.
Nah katanya, pada manusia ada 2 meridian utama. Satu berawal dari dagu, tepatnya antara mulut hingga pertengahan antara organ reproduksi dengan anus, disebut REN. Satu lagi dari tulang ekor hingga ke rahan atas mulut kita, dikenal dengan nama DU.
Kedua meridian ini, konon katanya, pada saat kita berusian antara 16 – 24 tahun terputus, entah karena apa. Nahhh… TK adalah saat dimana kedua meridian ini menyambung kembali. Duhhh… mudah2an gak salah2 amat saya menjelaskannya.
Pada saat kedua meridian ini bersatu, atau TK tadi, maka terjadilah sensasi yang tidak bisa dijelaskan bahkan oleh Prof Li sendiri. Tapi secara logika seperti ini, menurut Bpk. Nico:”Pernah melihat petugas pemadam kebakaran memegang selang untuk memadamkan api itu? Biasanya kan dipegang oleh beberapa orang tuh. Nah sebelum air dialirkan, selangnya lemes tidak bertenaga. Namun begitu keran dibuka, wahhh… kita bisa terpelanting kalau tidak memegangnya dengan baik”.
Hmmm… penjelasan yang lumayan masuk akal juga.
Jadi ketika meridian REN dan DU nyambung, yang terjadi, jika akumulasi Qi sudah terkumpul di Dan Tian setelah beberapa hari kita kumpulkan, kita bisa bayangkan aliran Qi yang sangat besar tiba2 bergolak di seluruh meridian tubuh, dan… amazing things happen. What kind of amazing things?
Setiap orang mengalami sensasi yang berbeda. Disini saya katakan sensasi, karena hanya terjadi sekali seumur hidup (katanya…), dan tidak bisa diulang. Saya sendiri tidak mengalami hal yang terlalu bombastis seperti teman2 yang duduk disebelah saya. Namun cukup fantastis…. Saya merasa pelan2 tubuh saya mengembang, semakin lama semakin besar… besarrrrr sekali… dan perasaan saya nyaman sekali. Aneh sekali. Dan setelah itu… hilang.
Teman disamping saya seperti terpaku di kursi, gak bisa bergerak, seperti membatu. Yang lain tiba2 menyanyikan lagu2 gereja. Ada lagi yang tertawa terbahak2. Ada pula yang menangis menggerung2. Ada lagi yang berputar seperti gasing, sampai ruangan dikuasai dia sendiri. Ada yang duduk di kursi dan kursinya bergerak menghentak2 berpindah tempat. Ada yang memukul2 titik meridian di tubuhnya, padahal dia gak pernah belajar meridian. Macam-macam….
Dan semua itu kita alami dalam keadaan 100% sadar, jadi kita tetap bisa mendengar suara2 teman2 membicarakan kita, kita bisa berpikir dengan baik, yang tidak bisa adalah melawan sensasi itu, hingga sensasi itu hilang sendiri.
Tahap kelima: Yanshen mengumpul tenaga untuk memelihara kehidupan
Pada tahap kelima, setelah kita TK, maka seluruh meridian utama kita sudah menyambung. Aliran Qi sudah bisa berputar dari depan badan, ke Dan Tian, berputar melalui saluran pembuangan, ke belakang (saya sering krenyeng2 disini), kemudian naik ke leher, ke kepala (sering krasa kepala berat atau ksemutan atau seperti ditarik2) dan kemudian ke muka depan (bagian mata kanan sana seperti di tarik2, mulut seperti digremeti semut,  kalau istri saya mata kanannya seperti mau copot) kemudian turun ke dagu, hingga ke uluhati.
Pada tahap ini tidak ada yang lain lagi selain berlatih dan berlatih. Dan jika pas latihannya betul, hati dan pikiran tenang, nafas teratur, kita bisa memasuki ‘hening’. Saya baru tahu jika apa yang saya alami di atas henang hening itu adalah yang dicari-cari setelah kita TK. Seperti apa rasanya hening, sepertinya juga berbeda tiap orang, namun apa yang saya rasakan adalah tiba2 kita merasakan secara perlahan tubuh kita seakan terpisah dari alam sekitar, kaki, tangan dan tubuh secara perlahan juga menghilang, rasanya antara ada tapi tiada, nafas seakan2 ada juga antara ada dan tiada (tuhhh mirip kan kaya di komik silat dulu bwakakak…). Saya tidak bisa mengendalikan nafas saya, seakan-akan nafas saya jalan sendiri, pelannn… pelannn… luar biasa, kata pak Nico itulah yang dinamakan pernafasan Janin…
Semuanya itu bukan sensasi, karena saya bisa merasakannya berulang2 jika saya bisa berkonsentrasi dan mengatur nafas dengan benar.
Semua itu saya rasakan dengan perasaan enak, damai, dan tidak mau saya lepaskan. Saya kadang gampang sekali mencapainya, kadang sampai satu jam gak bisa dapat…. Seperti kemarin malam sampai keringatan saya gak bisa, setelah pulang dari kantor dan saya coba, hanya beberapa menit langsung…serrrr….
Menurut pak Nico, itu dikarenakan latihan saya masih ajrut2an itu tadi… ya pantes aja saya hanya mengalami sesukanya sendiri. Namun kalau kita rajin melatihnya, beliau mengatakan kita akan mengalami hal2 yang jauh lebih menarik lagi. Apakah itu??
Ya latihan lah yang rajin katanya… Asemmm… :)
Nah setelah selesai tahap kelima ini, semuanya tergantung kita mau rajin berlatih atau malas2an…
Sampai disini, kalau di logika, ZQYX ini mirip2 dengan olahraga kan. Semakin dilatih semakin kita mahir. Dulu saya tidak pernah tahan lebih dari 15 menit, 3 menit aja rasanya sudah tersiksa. Kalau saya bisa 15 menit, saya sudah bangga2in ke istri saya.
You know berapa lama saya bisa melakukannya sekarang?
15 menit… easyyy…
30 menit bisa saya capai dalam hening…
45 menit bisa tapi gelisah…
1 jam bisa kalau ada instruktur dan teman2… hehehehe…
Tapi kan ada kemajuan toh… Dan saya berjanji akan lebih banyak lagi berlatih?
Kenapa?
Olahraga saya yakini membawa impact / effect positive yang tidak usah didebat lagi kebenarannya. Selama beberapa bulan terakhir saya mulai rajin jjp, saya rasakan tubuh saya lebih segar, lebih sehat. Namun saya belum tahu effectnya terhadap organ dalam saya, apakah ketika saya berolahraga, limpha, ginjal, hati, terutama otak , apakah juga berolahraga? Mungkin iya tapi saya tidak bisa merasakan keanehan seperti kalau Qi lagi bergerak di tubuh saya.
So saya pikir, kenapa tidak saya kombinasi saja? Olahraga juga, Qi juga…
Karena katanya, katanya lagi, Qi akan menembus seluruh meridian tubuh kita sampai ke tempat2 yang tersembunyi sekalipun. Bagian ini saya percaya 1000%, karena setiap kali saya mulai berlatih, ada aja bagian yang cenut2, krenyeng2, cedut2 dlsb itu. Dulu saya pikir itu sensasi, tetapi anehnya begitu saya buka mata dan turunkan lidah, langsung hilang.
Saat ini untuk merasakan hal seperti itu tidak perlu waktu lama bagi saya. Cukup duduk, naikkan lidah, tutup mata, langsung… si krenyeng, cedut2 dan kawan2nya berebutan berdatangan.
Saya pikir tadinya saya sudah canggih, ehhh ketika saya sampaikan ke pak Nico, dia bilang itu berarti baru pemula… karena banyak meridian di tubuh saya yang buntet… bwakakak…
Nanti setelah 6 bulan kalau kita berlatih dengan tekun, semua itu hilang… Lohhh kok malah hilang… Karena aliran Qi ditubuh kita sudah lancar… Nahh ini yang gak bisa saya dapatkan dari OR, kayaknya lho ya.
Dan daya tembusnya sudah diriset oleh Prof Li, bisa masuk sampe ke pembuluh terkecil di seluruh tubuh kita. Terutama pembuluh2 penting di jantung dan otak.
Ini juga yang saya cari, OTAK.
Coba gimana caranya kita kalau mau olahraga otak? Kalau kita lari, berenang, marathon, jantung kita olahraga juga bukan?. Atau dikejar2 anjing juga bisa wkwkwk…. Tapi olahraga OTAK gimana? Jeduk2in tembok? Kepruk pake wajan? Atau mengisi TTS, ikutan Quiz???
Saya tidak pernah takut mati, dan ini sering saya katakan ke istri saya. Yang paling saya takut dari seluruh penyakit adalah PIKUN dan lumpuh tidak berdaya :(. Semoga Tuhan mendengarkan ketakutan saya ini.
Sering teman saya kalau omong seenaknya: “Ahhhh paling juga mati!!”. Heiii… wait… kalau cuma mati sih saya juga berani, sapa takut? Tapi kalau setengah mati, tiga perempat mati, sembilan persepuluh mati??? Amittt… amittt…
Saya gak kebayang kalau hidup seperti robot, dengan berbagai macam mesin menancap di tubuh saya. Atau saya tidak lagi mengenal orang2 yang saya cintai? Oh no… semoga Tuhan benar2 mendengarkan ketakutan saya ini.
Saya rasa saya menemukan jawabannya di ZQYX ini. Saya menemukan jodoh saya, paling tidak untuk saat ini. Doakan saya tetap rajin berlatih.
Daya sembuhnya tidak bisa kita logika, dan banyak sekali kesaksian orang2 yang sudah mengalaminya. Saya memaksakan menuliskan topic ini karena siapa tahu dari antara pembaca ada orang yang dicintai, yang bisa tersembuhkan oleh ZQYX ini, makanya saya tidak akan menunggu hingga 6 atau 12 bulan lagi hanya untuk membuktikan ZQYX bekerja dan berjodoh dengan saya.
Saya mohon dengan segala kerendahan hati. Bagi pembaca yang sudah ahli di bidang ini, mohon pencerahannya. Sedangkan bagi pembaca, yang pernah merasakan manfaat atau terselamatkan oleh ZQYX ini, maulah untuk bersaksi dengan memberikan komentar. Saya yakin banyak sekali saudara2 kita yang bisa memperoleh manfaat luar biasa oleh ZQYX ini. Atau paling tidak sebarkanlah tulisan saya ini ke orang2 yang kita tahu tidak bisa disembuhkan melalui pengobatan modern, biarlah Tuhan yang menentukan langkah berikutnya.
Nothing to lose anyway… Cuma duduk, naikkan lidah, konsentrasi… that’s all.
Dan yang lebih luar biasa lagi kita bisa melakukannya sembari duduk, bersila, berdiri, berjalan bahkan… tiduran. Jadi bagi saudara2 kita yang sakit dan tidak bisa duduk atau berdiri, tetap bisa berlatih.
Semoga tulisan saya yang serampangan ini memberikan sedikit gambaran mengenai olah nafas Zhen Qi Yun Xing yang luar biasa ini. Dan semoga pembaca mau berbaik hati untuk mengabarkanya ke teman2 lain.
Semoga kita semua dilimpahi kesehatan yang prima oleh Tuhan Yang Maha Esa…
Aminn…
***Beberapa hari setelah saya post tulisan saya ini, banyak teman2 yang menanyakan bagaimana mengatur nafasnya. Saya sangat tidak menyarankan pembaca untuk melakukan sendiri kecuali memang tidak punya pilihan lain.
Saya sangat menyarankan pembaca untuk belajar ke ahlinya, supaya memperoleh manfaat maximal (alamat ada di bawah).***
Salam,
Guntur Gozali,
Jakarta, Kebon Jeruk,
Selasa, 14 Juli 2015, 02:15
Disclaimer:
Saya bukanlah instruktur atau ahli mengenai ZQYX, tulisan ini bersifat amat sangat awam, harap pembaca melihatnya sebagai informasi sesaat yang perlu ditindalanjuti lebih jauh.
Saya mohon maaf jika ada penjelasan yang kacau balau, tidak ada maksud buruk di dalam tulisan ini selain menyampaikan alternative penyembuhan bagi sebanyak-banyaknya orang.
Note:
  1. Alamat Yayasan Zhen Qi Yun Xing Indonesia
        Jl. Sunter Agung Utara I Blok A2 No. 27
        Sunter Agung Podomoro, Jakarta Utara, 14350
        Telp: (021) 6530 8518 / 99666070
  1. Cabang Jakarta:
         The Pakubowono Residence
         Jl. Pakubowono 6 No. 68 
         Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

No comments:

Post a Comment